Skip to main content

Cara mengetahui Allah Ridho ataukah Tidak

Cara mengetahui bahwa Allah ridha kepada kita atau tidak adalah dengan melihat ayat-ayat dan nash-nash shahih tentang keridhaan Allah. Sebagai contoh Allah berfirman yang artinya "Allah ridha kepada mereka dan mereka ridha kepada Allah". Seperti surat At Taubah ayat 100.

Apa yang membuat Allah ridha?? Ternyata dijelaskan di ayat tersebut Allah ridha dengan mereka yang mengikuti jalan orang-orang yang beriman yang pertama kali masuk Islam, dari kalangan Muhajirin dan Anshar, dan mengikuti jalan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka ridha kepada Allah, dan balasan dari hal itu adalah surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya.

Jadi kalau ada orang yang berkata, "Saya beribadah hanya ingin mendapatkan ridha" Perlu ditanya, sudahkah mengikuti jalan orang-orang terdahulu? Sudahkah mengikut as salafush shalih??

Allah-lah yang memberikan petunjuk tentang hal-hal yang diridhai-Nya, lalu kenapa harus mencari petunjuk yang lain?

Comments

Popular posts from this blog

Lawan kata Sunnah adalah Bid'ah

Para ulama membuat sebuah istilah lawan kata dari Sunnah adalah bid'ah. Sebagai contohnya adalah talak sunnah dan talak bid'ah. Yang mana hal ini sudah dikenal dalam ilmu fiqih. Talak sunnah yaitu seorang suami yang menalak satu istrinya dalam kondisi tidak sedang haidh atau pada saat hamil dan tidak setelah dihubungi dalam keadaan suci. Sedangkan talak bid'ah adalah kebalikannya. Kata "as Sunn ah" digunakan sebagai lawan "Al Bid'ah" secara mutlak. Bila dikatakan, "Fulan di atas sunnah" maka berarti dia berbuat sesuai yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, baik hal itu tertulis dalam Al Qur'an maupun tidak. Dan bila dikatakan "Fulan di atas bid'ah" maka berarti dia berbuat yang bertentangan dengan As Sunnah, karena dia melakukan hal baru yang tidak termasuk dalam agama, dan setiap perbuatan yang baru dalam agama adalah bid'ah. Maka setiap hal baru dalam agama yang diperbuat orang yang t

Kenapa harus pakai ana, anta, anti, antum?

Kenapa harus pake ana, anti, anta, antum? Pertama, nggak ada bedanya ketika seseorang bilang elo, gue, situ, you, ai padahal yang bilang "elo" "gue" belum tentu orang betawi. Padahal juga yang bilang "you" "I" belum tentu orang Inggris. Jadi apa ada masalah dengan sebutan ana, anti, anta, antum? Kedua, umat Islam harus bangga dengan bahasa Al Qur'an, yaitu bahasa arab. Lho, berarti ia sinting do ng, masa' bahasanya sendiri ndak bangga. Ya samalah, kenapa juga harus bangga berbahasa Inggris padahal bahasa sendiri juga ndak bangga. Bukan itu poinnya. Al Qur'an memakai bahasa arab, dan TIDAK mungkin bisa memahami kandungan Al Qur'an lebih dalam kecuali dengan bahasa arab. Maka dari itu bahasa arab dianggap sebagai bahasa Al Qur'an. Karena simbol Islam adalah bahasa arab ini, maka tak ada salahnya ketika menyapa orang pake ana, anti, anta, antum, hitung-hitung sebagai belajar. Ya kalau fasih silakan saja pake bahasa arab, tapi ya

Tanah Syam

Dan ketika tanah Syam terbuka malaikat-malaikat turun ke sana darah-darah menyuburkan ladang-ladang mereka pekikan tahlil, takbir membahana di seluruh penjuru negerinya Dan do'a-do'a dipanjatkan Sujud-sujud dipanjangkan Qunut-qunut didengungkan Dinar dan dirham dikeluarkan Peluru-peluru dilemparkan Lantunan ayat-ayat Al Qur'an diucapkan Tiap hari adalah jihad Tiap hari adalah bertahan hidup Panas dan dinginnya dunia adalah biasa bagi mereka Namun panas dan dinginnya neraka tak akan sanggup kita terima Tanah Syam, yang Allah merahmatinya sampai akhir zaman Yang Allah muliakan dengan turunnya 'Isa Al Masih Yang Allah muliakan dengan matinya Ad Dajjal Andai kamu punya kekuatan ikhwah Bantulah saudara-saudaramu di sana Andai kamu hanya punya harta ikhwah Bantulah dengan dinar dan dirhammu Andai kamu hanya bisa berdo'a wahai ikhwah Do'amu adalah yang paling berharga bagi mereka Sesungguhnya Allah tempat akhir segala tujuan Kepunyaan-Nyalah apa yang ada di langit dan