Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2013

Teman yang Berilmu

Senang punya teman-teman yang berilmu terutama ilmu agama. Bicara dengan mereka selalu yang dibicarakan ilmu. Menemui mereka karena ingin ilmu dari mereka, bebicara karena ilmu. Sungguh tak ada hal yang sia-sia kalau dekat dan bicara dengan mereka.  Saya pernah seharian bersama seorang ustadz. Dan benarlah, seharian itu saya mendapatkan banyak manfaat dari beliau. Saya sengaja memperhatikan bagaimana cara beliau menyapa manusia, bagaimana beliau beribadah ketika malam hari. Dan ketika bicara pun tak lepas dari yang namanya ilmu. Semoga Allah meneguhkan beliau di atas As Sunnah.

Judi Kecil-kecilan

ISTILAH JUDI KECIL-KECILAN: Barangkali masih ada diingatan kita ketika kecil ada penjual "pris-prisan". Istilah bahasa jawanya "ngepris". Apa itu? Yaitu seorang penjual makanan kecil, yang mana makanan itu dibungkus kecil biasanya isinya permen atau kacang yang dibalut dengan tepung mirip pilus.  Dan ikut di dalam bungkus makanan kecil itu ada sebuah kertas yang isinya nomor. Yang mana apabila di  dalam kertas itu nomornya ada dan sesuai dengan nomor hadiah yang ada di dalam "pris-prisan" maka dia akan dapat hadiah tersebut. Ini adalah bentuk judi yang kecil, yaitu bersifat untung-2-an. Saat itu anak-anak tidak faham bahwa yang seperti itu namnya judi. Maka dari itulah mereka menghabiskan uang sakunya hanya untuk mendapatkan hadiah yang ada di dalam "pris-prisan" tersebut. Istilah "ngepris" sendiri sebenarnya dari bahasa Inggris PRIZE yang artinya hadiah. Dasar lidah orang Jawa, akhirnya bilangnya "Pris". Saya dulu waktu kecil

Percaya dengan Hoax

Ada orang yang berkata, "Saya melihat UFO". Kira-kira Anda akan percaya atau tidak? Tentu tidak akan percaya. Bahkan Anda akan mengatakan, "Mana buktinya?!" Dan segala kalimat perintah yang semakna dengan itu. Alhasil kalau dia tidak bisa memberikan buktinya maka Anda akan menjuluki orang itu pembohong.  OK, itu soal UFO. Yang mana Anda percaya dengan UFO (atau alien/makhlukluar angkasa) atau ti dak, maka Anda tidak akan ditanyai oleh Malaikat Munkar dan Nakir. Terlalu jauh kalau make UFO, bagaimana kalau kita pakai ada kabar bahwa Orang tua Anda meninggal. Kira-kira Anda percaya atau tidak? Anda tentunya tidak akan percaya sampai Anda benar-benar memeriksa berita itu benar atau tidak. Anda kan kerahkan segala cara untuk memeriksa kebenaran berita itu. Bahkan Anda akan menghabiskan waktu Anda untuk pulang ke rumah ortu dan memastikan berita itu benar. Seklipun itu dengan berhutang ke teman. Benar bukan? Sekarang bagaimana kalau Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa

Dunia bagai Penjara bagi orang Muslim

قال المناوي في فيض القدير (3/546): ذكروا أن الحافظ ابن حجر لما كان قاضي القضاة مر يوما بالسوق في موكب عظيم وهيئة جميلة فهجم عليه يهودي يبيع الزيت الحار وأثوابه ملطخة بالزيت وهو في غاية الرثاثة والشناعة فقبض على لجام بغلته وقال: يا شيخ الإسلام تزعم أن نبيكم قال: الدنيا سجن المؤمن وجنة الكافر، فأي سجن أنت فيه وأي جنة أنا فيها. فقال: أنا بالنسبة لما أعد الله لي في الآخرة من النعيم كأني الآن في السجن وأنت بالنسبة لما أعد لك في الآخرة من العذاب الأليم كأنك في جنة، فأسلم. Imam al-Munāwiy menukil kisah menarik dalam Faydl al-Qadīr (vol. III, hlm. 546) tentang al-Hāfizh Ibn Hajar al-`Asqalāniy: Suatu ketika Ibn Hajar, yang kala itu menjabat sebagai Hakim Agung, berjalan di pasar. Penampilan beliau sangat mewah dan menari k. Seorang Yahudi penjual minyak dengan kondisi dekil, lusuh dan compang-camping lantas menghampiri beliau, dan berkata, “Hai Syaykh al-Islam, kau mengklaim bahwa Nabimu berkata, الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ ‘Dunia adalah penjara bagi orang Mukmin dan s

Tak punya guru, Maka Gurunya Setan

Sambil nunggu hujan reda sob, saya mau kasih tau sesuatu hadits yang masyhur. Lafazh haditsnya adalah artinya: "Barangsiapa yang tidak punya syaikh (guru), maka gurunya adalah setan".  Ini bukan hadits, tidak ada asal-usulnya, tidak diriwayatkan di kitab hadits manapun. Jadi tidaklah pantas dinisbatkan kepada rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam. Memang benar, bahwa kita paling tidak, belaja r kepada seorang guru untuk lebih bisa menjawab persoalan-persoalan seputar apa yang dia sampaikan. Dan lebih praktis daripada kita belajar otodidak. Namun banyaknya seorang guru tidaklah lekas membuat seorang itu baik agamanya. Dan juga tidaklah membuat seseorang itu selamat pemahamannya. Betapa banyak orang yang mengaku punya banyak guru tapi ia malah menyesatkan orang lain. Dibandingkan mereka yang punya sedikit guru. Biasanya yang memberikan hadits palsu ini adalah orang2 sufi yang memang membenci Syaikh Al Albani rahimahullah. Kemudian mengejek beliau dengan seorang ulama tanp

Berdakwah

Berdakwah. Ketika mendaftar di Mahad Aburrahman bin Auf saya diberi sebuah pertanyaan yang WAJIB diisi pada selembar kertas pendaftaran. Pertanyaannya adalah "Apakah Anda ingin menjadi da'i yayasan AMCF dan mau di tempatkan di seluruh Indonesia? Jawabannya: Ya / Tidak / Belum ada jawaban" Saya jadi teringat pesan ustadz Abdullah Shaleh Al Hadrami hafizhahullah dalam kajiannya. "Berdakwah itu ke p elosok, ke pedalaman, di sana masih banyak kaum muslimin dan manusia-manusia yang belum terjamah dakwah sunnah. Jangan di Jawa aja, sumpek kalau di Jawa terus". Apa yang beliau nasehatkan itu ada benarnya juga, bahkan dengan mantap saya mengisi lembaran kertas itu dengan jawaban YA. Dengan ini, saya pun telah ikhlas menyerahkan waktu saya, usia saya, dan harta saya di jalan Allah. Belajar di mahad ini pun untuk keluarga, teman, shahabat khususnya dan untuk umat Islam pada umumnya. Allahul musta'an.

1 Kebaikan dibalas 10 Kebaikan

1 Kebaikan Minimal Dibalas 10 Kebaikan Setiap kebaikan yang dilakukan oleh seorang hamba bukan hanya dibalas satu kebaikan semisal, namun karena kemurahan Allah dibalas dengan 10 kebaikan bahkan bisa berlipat hingga 700 kalinya. Bahkan jika hanya bertekad untuk melakukan amalan baik namun ada halangan, itu pun bisa dicatat sebagai satu kebaikan. عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى  الله عليه وسلم - قَالَ « يَقُولُ اللَّهُ إِذَا أَرَادَ عَبْدِى أَنْ يَعْمَلَ سَيِّئَةً فَلاَ تَكْتُبُوهَا عَلَيْهِ حَتَّى يَعْمَلَهَا ، فَإِنْ عَمِلَهَا فَاكْتُبُوهَا بِمِثْلِهَا وَإِنْ تَرَكَهَا مِنْ أَجْلِى فَاكْتُبُوهَا لَهُ حَسَنَةً وَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَعْمَلَ حَسَنَةً فَلَمْ يَعْمَلْهَا فَاكْتُبُوهَا لَهُ حَسَنَةً ، فَإِنْ عَمِلَهَا فَاكْتُبُوهَا لَهُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةٍ » Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Jika hamba-Ku bertekad melakukan kejelekan, janganlah dicatat hingga ia melakukannya. Jika ia melakuk

Sukses dan Menunggu Ajal

Saudaraku, mungkin saat ini anda sudh menikmati sukses dunia anda. Harta melimpah,rumah megah kendaraan mewah. Andapun tanpa,hitung2 menyantuni kedua orang tua anda. Dengan sikap anda ini , mungkin anda merasa tlh mampu membalas budi keduanya?  Ketahuilah saudaraku bahwa segala yg anda lakukan untuk orang tua anda blm mampu menebus kebaikan mereka berdua. لا يَجْزِي وَلَدٌ وَالِدَهُ، إِلَّا أَنْ ي َجِدَهُ مَمْلُوكًا، فَيَشْتَرِيَهُ فَيُعْتِقَهُ Seorang anak tidak mungkin dapat membalas kebaikan orang tuanya, kecuali bila ia mendapatkan orang tuanya berstatus sbg budak yg diperjual belikan, lalu ia,membelinya dan memerdekakannya. <ahmad dll) Tahukah anda, mengapa anda tdk akan pernah bisa membalas kebaikan kedua orang tua anda? Dahulu, mereka merawat anda dengan harapan anda dapat tumbuh kembang, dan menjadi orangyang sholeh berjiwa tangguh dan berguna sehingga dapat menikmati hidup, alias mereka mendampingi anda hidup. Sedangkan anda merawat kedua orang tua anda dng harapan menganta

Sudah Tepatkah Pasangan Kita?

Saya membaca komentar atau lebih tepatnya pertanyaan di sebuah blog. Pertanyaan ditujukan kepada seorang ustadz tentang nasib seorang fulanah yang mana ia sangat ta'at agamanya, pakaiannya tertutup, namun memiliki seorang suami yang perokok berat dan berbagai hal yang tak bisa ditunjukkannya. Ia bertanya yang kurang lebih, "Bukankah Allah akan memberikan laki-laki yang baik untuk wanita yang baik -baik? dan laki-laki yang jelek perangainya untuk wanita yang lek juga perangainya? Kenapa tidak pada kasus ini?" Memang secara garis besar jawaban ustadznya adalah hal itu "pengecualian". Saya sendiri menganggap tidak demikian. Hal itu sudah tepat dan Allah Maha Adil. Kenapa demikian? Karena sebelum menikah baik laki-laki dan sang wanita sendiri tentunya sudah berkenalan. Dan pula sudah menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kalau ada yang ditutupi, maka kenalannya kurang baik. Misalnya kekurangan si laki-laki misalnya perokok, kemudian mungkin pula suka musi

Bahas ini lagi bahas ini lagi

Mungkin kalian sering melihat ada komentar seperti ini: "Bahas maulid lagi, bahas bid'ah lagi, bahas syirik lagi, bahas rukyat hilal lagi. Apa ndak ada bahasan yang lain?" Maka saya jawab: "Tidak ada yang salah membahas maulidan, membahas bid'ah, membahas syirik, membahas rukyat hilal. Iman manusia itu naik turun, dan ingatan manusia itu kadang lupa, kadang ingat. Maka dengan kita membahas pembah asan ini berulang-ulang akan menancapkan di ingatan kita, dan muroja'ah kembali pembahasan-pembahasan yang kita lupa agar kita ingat terus. Maka dari itulah jangan pernah berkata, 'Saya sudah tahu, ndak usah kamu nasehati'. Sesungguhnya orang yang seperti ini tidak ingin mendapatkan kebaikan, mereka menolak kebaikan. Justru dengan seseorang membacakannya ayat dan hadits, hidayah itu akan tetap di dalam dada mereka, membuka hati, menghapus kejumudan, dan membersihkan hati. Inilah yang disebut sebagai penyucian jiwa. Dan memang agama itu harus diulang dan diula

Macam-macam Dasar Pemikiran

Orang yang dasar pemikirannya adalah orientalis, maka dia pun akan berpikir secara orientalis.  Orang yang dasar pemikirannya adalah filsafat, maka dia pun akan berpikir secara filsafat.  Orang yang dasar pemikirannya adalah Al Qur'an dan As Sunnah, maka ia pun akan berpikir dengan dasar ini. Ia menganggap sesuatu jelek dan baik dengan pertimbangan Al Qur'an dan As Sunnah. Selain Al Qur'an dan As Sunnah, maka setiap orang akan berpikir "Bagaimana enaknya". Mereka yang berpikir sesuai dengan Al Qur'an dan As Sunnah maka mereka akan berpikir "Allah ridho tidak ya? Sesuai dengan Al Qur'an tidak ya? Sudah sesuai dengan sunnah tidak ya? Melanggar perintah Allah tidak ya?"

Menanggapi Buku Koruptor itu Kafir penerbit Mizan

Kalau seseorang menganggap KORUPSI ITU HALAL dan DIA YAKIN HALAL bahkan menganggap SYARI'AT ALLAH TENTANG KORUPSI DOSA ITU SALAH maka dia telah melakukan penghalalan atas nama syari'at. Sama seperti ia mengatakan MENCURI ITU HALAL, MERAMPOK ITU HALAL, BERZINA ITU HALAL. Yang seperti ini JELAS mengeluarkan orang ini dari Islam.  Namun berbeda dengan orang yang melakukan perbuatan-2 di atas tapi masih merasa dia berdosa, masih menganggap syari'at Allah tentang dosa-dosa karena perbuatan di atas, maka mereka tidak keluar dari Islam.

Kebetulan Kebenaran

KEBETULAN-KEBENARAN: Suatu ketika tanpa direncanakan ada seorang wanita membaca sebuah status yang dikomentari oleh teman-temannya. Statusnya itu menarik sehingga dengan spontanitas dia meng-add pemilik status tersebut yang ternyata milik seorang pemuda baik-baik. Singkat cerita tumbuhlah cinta dihatinya, dan kebetulan juga dia curhat dengan salah seorang sahabatnya. Sang sahabat simpati sekali de ngannya, dan kemudian tanpa disuruh dia menjadi perantara bagi keduanya. Kebetulan juga sang pemuda berada disaat yang tepat tuk menikah. Dan KEBETULAN juga entah darimana datangnya ada perasaan cinta yg mendalam kpd wanita tersebut. akhirnya menikahlah mereka berdua...siapa yang menggerakkan jari tuk meng-add? siapa yang menggerakkan hati sahabatnya tuk nyomblangin? siapa yang tiba2 menumbuhkan rasa cinta di hati sang pemuda? Suatu waktu juga ada seorang sopir taksi bandara mengantarkan penumpang dari bandara ke sebuah daerah di kota A. ketika perjalanan pulang dijalan yang biasa dia lewati

Anak Korban Kesibukan

Semoga Putra Putrimu Bukan Anak Yatim Korban Kesibukanmu... Seorang penyair berkata : لَيْسَ الْيَتِيْمَ مَنِ انْتَهَى أَبَوَاهُ *** مِنْ هَمِّ الْحَيَاةِ وَخَلَّفَاهُ ذَلِيلْاً Bukanlah anak yatim adalah anak yang kedua orang tuanya telah tiada dan meninggalkannya dalam keadaan hina إِنّٓ الْيٓتِيْمٓ هُوٓ الَّذِي تَلْقٓى لٓهُ *** أُمًّا تَخَلَّتْ أَوْ أَباً مَشْغُوْلاً Akan tetapi anak yatim adalah anak yang kau dapati ibunya tidak memperdulikannya atau ayahnya sibuk tidak mengurusnya

Jangan biarkan Indonesia Lepas

Indonesia adalah negeri yang indah. Bagaikan surga ke dua. Sungguh amat bodohlah orang yang lebih senang melakukan korupsi di negeri ini. Sungguh amat bodohlah orang yang ingin melepaskan negeri ini kepada orang asing. Dan sungguh amat bodohlah orang yang ingin menghancurkan negeri ini. Lihatlah pegunungannya, lihatlah pula pantai-pantainya, lihatlah langitnya, lihatlah bagaimana hutan-hutannya. Ini Negeri kita. Negeri tempat orang tua kita lahir, tempat mereka beristirahat, juga tempat kalian lahir, dan bisa jadi suatu ketika tempat kalian beristirahat. Jika setiap jiwa yang lahir di negeri ini lebih senang merusak negeri ini. Sungguh amat bodohlah orang itu.

Debat Lintas Agama

DEBAT LINTAS AGAMA - Mungkin Anda pernah mengikuti forum debat Islam - Kristen. Atau debat Islam - Hindu. Dan bisa jadi mungkin tujuan Anda sekedar lihat-lihat atau terkadang ikut nimbrung, atau terkadang pula ikut berdiskusi (baca berdebat). Saya lihat kebanyakan (berarti masih ada yang sedikit) tidak berdiskusi ataupun berdebat dengan cara yang baik. Sebagai seorang muslim apakah penting berdeb at dengan menghina Tuhan umat agama lain? Setahuku Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam tidak pernah menghina Nabi Isa 'alaihissalam. Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasalam pun tidak pernah menghina sesembahan orang-orang Quraisy, hingga seluruh orang di Makkah berbondong-bondong masuk Islam kemudian dihancurkanlah berhala-berhala itu. Apa pernah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasalam mengatakan "Tuhanmu berkolor" atau "Tuhanmu bisa begini dan begitu". Dan benar ketika ada orang yang menghina tuhan seseorang, maka balasannya lebih jelek. Rasulullah Sha

Harus Kaya

HARUS KAYA - Seorang muslim itu harus kaya. Salahkah untuk menjadi kaya? Jawabnya tidak. Namun kalau toh kaya, apakah harus ditampakkan kekayaannya? Jawabannya pun tidak. Contoh yang paling baik adalah seorang shahabat yang kaya raya. Dialah Abdurrahman bin Auf. Beliau terkenal sebagai saudagar kaya dari suku Quraisy. Bahkan ketika Hijrah pun beliau meninggalkan seluruh hartanya. Dan kedua istriny a pun diberikan emas batangan di bawah bantal tidur mereka. Lalu bagaimanakah kaya yang benar itu? Kaya yang benar adalah kaya ilmu, kaya ibadah, kaya dalam berinfaq dan bersedekah. Allah sudah menetapkan rizqi kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya. Sedikit ataupun banyak, siapapun makhluk-Nya telah ditetapkan rizqinya. Lihatlah seekor burung. Di pagi hari perutnya kosong, namun ketika petang perutnya telah penuh. Lihatlah pula seekor kucing yang sering mondar-mandir, pagi hari perutnya kosong, tapi malam hari ia dapat tikus untuk makan atau diberi oleh manusia-manusia yang dermawan. Lihatlah

Worst is Worse than an Error

Bagaimana Sikap Kita Terhadap Saudara Sendiri?

Sering kita jumpai orang yang mana berselisih terhadap sebuah perkara di dalam agama ini. Sebut saja seperti perkara-perkara mauludan, selametan, tahlilan, dan lain-lain. Ya, saya memang memandang bahwa acara-acara tersebut bukanlah ibadah, melainkan adat yang diibadahkan. Namun saya tidak membahas ini. Saya ingin membahas sebuah sikap yang seharusnya ditunjukkan seorang muslim ketika menghadapi s ebuah persoalan seperti ini. Yaitu sebuah persoalan pro dan kontra. Ingatlah kawan, kita dalam beragama ini adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah, dengan cara Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salam. Bahasa kerennya "Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salam style". Karena cara Muhmmad adalah cara yang selamat. Lihat baik-baik cara berikut: JANGANLAH menganggap remeh pemahaman seseorang dalam memahami agama mereka. Dan ketika ingin memulai berbicara kepada lawan bicara, maka dahulukan dengan mengucapkan salam, kemudian bicaralah dengan lemah lembut. Allah telah memuliakan ras

Kenapa Kalian Berubah?

"Kenapa kalian berubah?!" (Umar ibn Khattab) Tahun 1998, menjelang kejatuhan Soeharto, saya mengenal baik beberapa aktivis mahasiswa Islam dari kalangan jamaah tarbiyah (cikal bakal Partai Keadilan Sejahtera). Mereka rata-rata adalah anak-anak muda yang bersahaja, cerdas, rendah hati dan sopan. Kala itu, saya ingat masih sempat berkata dalam hati: jika mereka kelak dipilih sebagai pemimpin, pasti rakyat tak akan menyesal. Ternyata saya keliru. Dua belas tahun kemudian, saya bertemu lagi dengan mereka dan mereka telah banyak berubah. Bahwa mereka menjadi wakil rakyat, ramalan saya betul. Tapi sebagai wakil rakyat yang cerdas, rendah hati,sopan, terlebih bersahaja? Itu jauh panggang dari api. Alih-alih bersahaja, mereka kini bergaya bak eksekutif kelas atas lengkap dengan mobil-mobil mewah dan sikap jaim-nya. Sebagai wartawan dan sekaligus teman, saya sempat bertanya soal perubahan gaya hidup ini kepada salah satu dari mereka, mau tahu jawabnya? “Ini demi harga diri Islam, masa

Binatang pun Menghadap ke Langit

ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat hafizhahullah pernah berkata dalam kajiannya, "Dan binatang pun mengangkat wajahnya ke langit di kala terjadi kekeringan." Dan wajah kita pun ketika mengharap sesuatu kepada Allah, selalu menghadap ke langit. Sebab Allah ada di atas langit.

Sebelum dan sesudah menikah

Orang yang belum nikah itu kadang yang dipikirkan masalah tulang rusuk. Baik status di facebook, twitter, tulisan di blog, bahkan mungkin sampe bikin puisi-puisi pasti tentang jodoh dan tulang rusuk.  Nah klo sudah nikah dan berumah tangga, kadang yang dipikirkan duit. Ngeluhnya di facebook maupun di twitter "Belum gajian", "tanggal tua", "belum bayar cicilan", "belum bayar ini dan itu".  :)) lebay d(-__-)b

5 Broken Cameras

Nggak nyangka ini film dokumenter di rotten tommatoes dapat nilai gedhe  http://www.rottentomatoes.com/m/5_broken_cameras_2012/ Ini film dokumenter seorang petani yang hidup di tepi barat Palestina. Dia merekam semua hal. Ada 5 kamera rusak yang masing -masing punya cerita sendiri-sendiri. Kamera ini pun jadi saksi, bagaimana tentara-tentara Israel mencuri tanah desa Bil'in, membangun barikade, menemboknya, konflik, penganiayaan, bahkan sampai pembunuhan. Awalnya sang sutradara tak punya niat untuk membuat film. Kemudian bertemu dengan seorang penduduk Israel, Guy Davidi membuat film ini.

3 Sungai di Jawa

Ada 3 sungai besar di Jawa yang apabila hujan deras lama, maka penduduknya khawatir banjir. Pertama sungai Ciliwung, kedua sungai Bengawan Solo, ketiga sungai Brantas. Sungai Ciliwung jelas karena sungai itu membelah ibu kota. Kalau Ciliwung meluap, maka banjir tak dapat dihindarkan dan bisa diprediksi Jakarta lumpuh. Sungai Bengawan Solo, kenapa? Karena sungai terpanjang di Pulau Jawa. Sungai i ni berhulu dari Ponorogo dan bermuara di Gresik. Kalau hujan deras bisa diduga bagaimana sungai ini akan membelah Jawa Timur. Sungai Brantas, adalah sungai terpanjang kedua di Jawa. Dia berhulu dari Batu, kemudian melintasi Kediri, Blitar, Tulung Agung, kemudian ke Mojokerto bercabang menjadi dua, yaitu Kali Mas dan Kali Porong. Sewaktu aku kecil, sungai ini bikin resah penduduk kota Kediri waktu hujan. Soalnya bakal banjir. Sampai pernah orang2 bilang, "Itu kalau sungai Brantas meluap, yang selamat cuman Patung Mayor Bismo". Patung Mayor Bismo adlaah patung Pahlawan Nasional Mayor Bi

Istidraj

Apakah adzab yang paling besar? Namanya istidraj. Orang biasa membedakan cobaan dan adzab. Adzab diibaratkan musibah dan bencana. Sedangkan cobaan adalah ujian untuk mengetes kesabaran seseorang.  Padahal ujian atau cobaan sendiri itu maknanya luas. Kita hidup di dunia ini adalah ujian untuk nanti di hari akhir. Sedangkan adzab itu maknanya khusus. Tahukah Anda adzab yang menghancurkan manusia? N amanya istidraj. Dari Ubah bin Amir radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِذَا رَأَيْتَ اللَّهَ تَعَالى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنْهُ اسْتِدْرَاجٌ “Apabila Anda melihat Allah memberikan kenikmatan dunia kepada seorang hamba, sementara dia masih bergelimang dengan maksiat, maka itu hakikatnya adalah istidraj dari Allah.” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allah, فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُ

Efek Dosa korupsi

Dosa korupsi itu memang benar dinilai dari besar kecilnya yang diambil. Tapi bukan berarti yang kecil diperbolehkan, sebab yang korupsi kecil-kecil pun lama-lama jadi gunung. Dan korupsi kecil-kecilan ini lebih mengakar dan menurun kepada anak-anaknya, kerabatnya, teman-temannya dan seterusnya. Karena dianggap wajar dan tidak berdosa.

Perilaku Mahasiswa

Perilaku Mahasiswa: Awal perkuliahan, "Ah, kuliah ini akan menyenangkan" Agak awal-awal, "Bisa dilewatilah hari ini, kan yang penting 80% kehadiran" Pertengahan, "Aduh banyak kegiatan, ijin ama dosen dulu ah" Agak akhir-akhir, "Bro pinjem catetan yang ketinggalan ya" Akhir-akhir, "Harus dateng untuk melengkapi 80% kehadiran" Sebelum Ujian, "Kebut semalam dong" Setelah Ujian, "Pak dosen, plis tambahin dong nilainya masa' segini, atau ada tugas tambahan gitu?" Setelah tahu IPK jeblok, "AARRGGHH, dosennya rese' masa' ndak bisa naikin nilainya sih?"

Pemimpin Sejati

Jadi, seorang pemimpin itu bagiannya paling akhir. Sekarang jangan heran, para pemimpin kita makan kenyang sedangkan di sekitar mereka banyak rakyat yang belum kenyang. Islam rahmatan lil 'alamin. Dari statusnya ustadz Muhammad Arifin Baderi hafizhahullah Bermimpi menjadi orang besar yg hebat adalah hal mudah. Bercita2 menjadi seorang pemimpin juga ringan. Mengkritisi pemimpin yg ada, semua orang pasti bisa melakukan. Namun tahukah, bagaimaanakah seharusnya seorang pemimpin sejati yg berjiwa besar? Semoga kisah berikut dapat memberikan sedikit gambaran ttg pemimpin yg sejati. فَجَعَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُبُّ وَأَسْقِيه ِمْ حَتَّى مَا بَقِيَ غَيْرِي، وَغَيْرُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: ثُمَّ صَبَّ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ لِي: «اشْرَبْ»، فَقُلْتُ: لَا أَشْرَبُ حَتَّى تَشْرَبَ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ: «إِنَّ سَاقِيَ الْقَوْمِ آخِرُهُمْ شُرْبًا»، قَالَ: فَشَرِبْتُ، وَشَرِبَ رَسُولُ الل