Skip to main content

3 Sungai di Jawa

Ada 3 sungai besar di Jawa yang apabila hujan deras lama, maka penduduknya khawatir banjir. Pertama sungai Ciliwung, kedua sungai Bengawan Solo, ketiga sungai Brantas.

Sungai Ciliwung jelas karena sungai itu membelah ibu kota. Kalau Ciliwung meluap, maka banjir tak dapat dihindarkan dan bisa diprediksi Jakarta lumpuh.

Sungai Bengawan Solo, kenapa? Karena sungai terpanjang di Pulau Jawa. Sungai ini berhulu dari Ponorogo dan bermuara di Gresik. Kalau hujan deras bisa diduga bagaimana sungai ini akan membelah Jawa Timur.

Sungai Brantas, adalah sungai terpanjang kedua di Jawa. Dia berhulu dari Batu, kemudian melintasi Kediri, Blitar, Tulung Agung, kemudian ke Mojokerto bercabang menjadi dua, yaitu Kali Mas dan Kali Porong. Sewaktu aku kecil, sungai ini bikin resah penduduk kota Kediri waktu hujan. Soalnya bakal banjir. Sampai pernah orang2 bilang, "Itu kalau sungai Brantas meluap, yang selamat cuman Patung Mayor Bismo".

Patung Mayor Bismo adlaah patung Pahlawan Nasional Mayor Bismo yang berdiri di tengah alun-alun kota Kediri. Jarak patung itu dengan Sungai BRantas lumayan dekat, karena posisi alun-alun sendiri dekat dengan Jembatan. Pernah sekali aku mengalami kebanjiran di kota Kediri. Kemudian setelah dibangun irigasi yang baik, tidak pernah ada lagi banjir di kota ini. Semoga kedepannya tidak ada lagi.

Comments

Popular posts from this blog

Lawan kata Sunnah adalah Bid'ah

Para ulama membuat sebuah istilah lawan kata dari Sunnah adalah bid'ah. Sebagai contohnya adalah talak sunnah dan talak bid'ah. Yang mana hal ini sudah dikenal dalam ilmu fiqih. Talak sunnah yaitu seorang suami yang menalak satu istrinya dalam kondisi tidak sedang haidh atau pada saat hamil dan tidak setelah dihubungi dalam keadaan suci. Sedangkan talak bid'ah adalah kebalikannya. Kata "as Sunn ah" digunakan sebagai lawan "Al Bid'ah" secara mutlak. Bila dikatakan, "Fulan di atas sunnah" maka berarti dia berbuat sesuai yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, baik hal itu tertulis dalam Al Qur'an maupun tidak. Dan bila dikatakan "Fulan di atas bid'ah" maka berarti dia berbuat yang bertentangan dengan As Sunnah, karena dia melakukan hal baru yang tidak termasuk dalam agama, dan setiap perbuatan yang baru dalam agama adalah bid'ah. Maka setiap hal baru dalam agama yang diperbuat orang yang t

Kenapa harus pakai ana, anta, anti, antum?

Kenapa harus pake ana, anti, anta, antum? Pertama, nggak ada bedanya ketika seseorang bilang elo, gue, situ, you, ai padahal yang bilang "elo" "gue" belum tentu orang betawi. Padahal juga yang bilang "you" "I" belum tentu orang Inggris. Jadi apa ada masalah dengan sebutan ana, anti, anta, antum? Kedua, umat Islam harus bangga dengan bahasa Al Qur'an, yaitu bahasa arab. Lho, berarti ia sinting do ng, masa' bahasanya sendiri ndak bangga. Ya samalah, kenapa juga harus bangga berbahasa Inggris padahal bahasa sendiri juga ndak bangga. Bukan itu poinnya. Al Qur'an memakai bahasa arab, dan TIDAK mungkin bisa memahami kandungan Al Qur'an lebih dalam kecuali dengan bahasa arab. Maka dari itu bahasa arab dianggap sebagai bahasa Al Qur'an. Karena simbol Islam adalah bahasa arab ini, maka tak ada salahnya ketika menyapa orang pake ana, anti, anta, antum, hitung-hitung sebagai belajar. Ya kalau fasih silakan saja pake bahasa arab, tapi ya

Ilmu dunia dan ilmu agama

Ilmu Dunia dan Ilmu Agama Ada Seorang mengatakan : " Banyak manusia yang ketika berbicara ttg ilmu dunia, otak mereka ada di kepala.. Tetapi : Ketika bicara ttg ilmu agama, otak mereka turun ke dengkul !! " Walau tulisan tsb tidak sepenuhnya bisa dibenarkan.. Dan walau saya pun sebenarnya tidak sepenuhnya setuju.. Tapi tulisan tsb juga tak sepenuhnya bisa disalahkan.. Kenapa ?? Karena pada ken yataannya mmg banyak manusia yang sangat menguasai ilmu dunia, tapi "kebingungan" ketika bicara ttg agama.. Catatan : Yang kita maksud menguasai dsini adalah : Mempelajari, memahami, dan mengamalkan.. Sekarang lihatlah realita-nya : Betapa banyak manusia yang menguasai ilmu pengobatan, kedokteran, farmasi, dlsb.. Tapi tak kalah banyak manusia yang tidak tahu siapa yang menyembuhkan.. Betapa banyak manusia yang mnguasai ilmu perdagangan, keuangan, perekonomian, dlsb.. Tapi juga sangat banyak yang tidak sadar siapa yang memberi rizki.. Betapa banyak manusia yang mnguasai ilmu ge