Tingkatan para shahabat itu berbeda-beda. Shahabat yang lebih lama bersama rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam maka kedudukannya lebih tinggi, seperti assabiqunal awwalun. Kemudian shahabat yang berjumpa dengan rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam beberapa waktu. Kemudian shahabat yang berjumpa dengan rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam beberapa saat saja.
Para shahabat pun ada yang tingkatannya sampai kepada mujtahid, seperti Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali. Ada pula yang tingkatannya seperti ulama, seperti Abu Hurairah, Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud, Ibnu Umar, Annas bin Malik dan lain-lain. Ada yang tingkatannya di bawah itu. Dan ada yang tidak sampai seperti tingkatan sebelumnya.
Namun mereka semua mulia, dan mereka semua adalah umat-umat pilihan yang mana keistimewaan mereka telah dikabarkan oleh rasulullah Shallalahu 'alaihi wa salam. Beliau Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda, "Jangan engkau cela shahabatku, jangan engkau cela shahabatku, jangan engkau cela shahabatku! Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya. Seandainya di antara kalian ada yang berinfaq dengan emas sebesar Gunung Uhudniscaya tak akan bisa menyamai infaqnya satu mud gandum atau sya'ir dari para shahabatku, bahkan tidak setengahnya" (Dikeluarkan oleh Bukhary 3/3673, dan Muslim (2540)).
Para shahabat pun ada yang tingkatannya sampai kepada mujtahid, seperti Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali. Ada pula yang tingkatannya seperti ulama, seperti Abu Hurairah, Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud, Ibnu Umar, Annas bin Malik dan lain-lain. Ada yang tingkatannya di bawah itu. Dan ada yang tidak sampai seperti tingkatan sebelumnya.
Namun mereka semua mulia, dan mereka semua adalah umat-umat pilihan yang mana keistimewaan mereka telah dikabarkan oleh rasulullah Shallalahu 'alaihi wa salam. Beliau Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda, "Jangan engkau cela shahabatku, jangan engkau cela shahabatku, jangan engkau cela shahabatku! Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya. Seandainya di antara kalian ada yang berinfaq dengan emas sebesar Gunung Uhudniscaya tak akan bisa menyamai infaqnya satu mud gandum atau sya'ir dari para shahabatku, bahkan tidak setengahnya" (Dikeluarkan oleh Bukhary 3/3673, dan Muslim (2540)).
Comments
Post a Comment