Skip to main content

Ulama Syi'ah mengaku sebagai Wakil Mahdi Mengatur Alam

Translate percakapannya

Syaikh kholid (Ahlussunnah) : Apakah seorang wakil dari Al Mahdi dapat mengambil kemampuan Almahdi (Mengatur alam)?? Saya minta bukti dari engkau, kalau engkau adalah wakil dari Al Mahdi.

Muhammad Syahhat (Syiah itsna asyariyyah): Ya.. Buktinya adalah saya memiliki kekuasaan untuk mengatur alam yang tak mungkin bisa ditolak.

Syaikh kholid: Kemampuan apa yang telah kamu kuasai ?? Apakah kamu memiliki mu'jizat.

Muhammad Syahhat: Ya.. Saya memiliki mu'jizat.. Yaitu mu'jizat kekuasaan untuk mengatur alam.

Syaikh kholid: Ya.. Para pemirsa saksikanlah.. Saya menginginkan dirinya, untuk menjawab berapa jumlah uang ini? (Sambil beliau mengambil beberapa lembar uang kertas yang terlipat dari kantong jubahnya)

Muhammad Syahhat: Ahsanta ya syaikh.. (Sambil terkejut gak gok)

Syaikh kholid: Na'am.. berapa jumlahnya?? Saya ingin, kamu menjawab berapa jumlahnya??

Muhammad syahhat: Ahsanta yaa syaikh kholid (gugup)

Syaikh kholid: Berapa jumlah uang ini..? Jawablah.. Bukankah engkau memiliki kekuasaan untuk mengatur alam??

Muhammad Syahhat: Apakah soal ini berfaidah ?? (Tambah gugup)

Syaikh kholid: Jawablah.. Berapa jumlah uang ini ? Bukankah kamu memiliki kekuasaan mengatur alam ?

Muhammad Syahhat: Yaa Syaikh kolid.. Janganlah kamu tanyakan itu..

Syaikh Kholid: Tidak.. Saya ingin menanyakan kamu jumlah uang ini..

Muhammad Syahhat: Bagaimana saya menjawabnya ??

Syaikh kholid: Kamu adalah wakil dari Al Mahdi, bagaimana kamu tidak bisa menjawabnya ?

Muhammad Syahhat: Kalau begitu dimana Allah ?

Syaikh Kholid: Saya tidak bertanya dimana Allah.. Yang saya tanyakan berapa jumlah uang ini ?? Kamu wakil Imam Mahdi ?

Muhammad Syahhat: Ya.. Saya wakil dari Al Mahdi

Syaikh kholid: Ya sudah.. Jawab berapa jumlah ini ?

Muhammad Syahhat: Al Mahdi memiliki Ilmu Qalam..

Syaikh kholid: Saya tidak ingin Ilmu Qalam, tapi yang saya inginkan ilmu fulus, ilmu duit..

Moderator: Ya.. Ya sudahlah syaikh kholid.. Kita sudah melewati pertanyaan ini.

Comments

Popular posts from this blog

Lawan kata Sunnah adalah Bid'ah

Para ulama membuat sebuah istilah lawan kata dari Sunnah adalah bid'ah. Sebagai contohnya adalah talak sunnah dan talak bid'ah. Yang mana hal ini sudah dikenal dalam ilmu fiqih. Talak sunnah yaitu seorang suami yang menalak satu istrinya dalam kondisi tidak sedang haidh atau pada saat hamil dan tidak setelah dihubungi dalam keadaan suci. Sedangkan talak bid'ah adalah kebalikannya. Kata "as Sunn ah" digunakan sebagai lawan "Al Bid'ah" secara mutlak. Bila dikatakan, "Fulan di atas sunnah" maka berarti dia berbuat sesuai yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, baik hal itu tertulis dalam Al Qur'an maupun tidak. Dan bila dikatakan "Fulan di atas bid'ah" maka berarti dia berbuat yang bertentangan dengan As Sunnah, karena dia melakukan hal baru yang tidak termasuk dalam agama, dan setiap perbuatan yang baru dalam agama adalah bid'ah. Maka setiap hal baru dalam agama yang diperbuat orang yang t

Kenapa harus pakai ana, anta, anti, antum?

Kenapa harus pake ana, anti, anta, antum? Pertama, nggak ada bedanya ketika seseorang bilang elo, gue, situ, you, ai padahal yang bilang "elo" "gue" belum tentu orang betawi. Padahal juga yang bilang "you" "I" belum tentu orang Inggris. Jadi apa ada masalah dengan sebutan ana, anti, anta, antum? Kedua, umat Islam harus bangga dengan bahasa Al Qur'an, yaitu bahasa arab. Lho, berarti ia sinting do ng, masa' bahasanya sendiri ndak bangga. Ya samalah, kenapa juga harus bangga berbahasa Inggris padahal bahasa sendiri juga ndak bangga. Bukan itu poinnya. Al Qur'an memakai bahasa arab, dan TIDAK mungkin bisa memahami kandungan Al Qur'an lebih dalam kecuali dengan bahasa arab. Maka dari itu bahasa arab dianggap sebagai bahasa Al Qur'an. Karena simbol Islam adalah bahasa arab ini, maka tak ada salahnya ketika menyapa orang pake ana, anti, anta, antum, hitung-hitung sebagai belajar. Ya kalau fasih silakan saja pake bahasa arab, tapi ya

Ilmu dunia dan ilmu agama

Ilmu Dunia dan Ilmu Agama Ada Seorang mengatakan : " Banyak manusia yang ketika berbicara ttg ilmu dunia, otak mereka ada di kepala.. Tetapi : Ketika bicara ttg ilmu agama, otak mereka turun ke dengkul !! " Walau tulisan tsb tidak sepenuhnya bisa dibenarkan.. Dan walau saya pun sebenarnya tidak sepenuhnya setuju.. Tapi tulisan tsb juga tak sepenuhnya bisa disalahkan.. Kenapa ?? Karena pada ken yataannya mmg banyak manusia yang sangat menguasai ilmu dunia, tapi "kebingungan" ketika bicara ttg agama.. Catatan : Yang kita maksud menguasai dsini adalah : Mempelajari, memahami, dan mengamalkan.. Sekarang lihatlah realita-nya : Betapa banyak manusia yang menguasai ilmu pengobatan, kedokteran, farmasi, dlsb.. Tapi tak kalah banyak manusia yang tidak tahu siapa yang menyembuhkan.. Betapa banyak manusia yang mnguasai ilmu perdagangan, keuangan, perekonomian, dlsb.. Tapi juga sangat banyak yang tidak sadar siapa yang memberi rizki.. Betapa banyak manusia yang mnguasai ilmu ge